Coret-Coret ga Jelas

Akhirnya angan-angan itu membeku, berakhir dengan slide berwarna abu-abu. Tampak pendar dan tidak jelas. Kenapa aku dulu lebih suka memanjakan diri bersama keangkuhan jiwa, hanya untuk kembali ke dunia sepi ini. Dengan tanda-tanda dingin. Bekunya jwa dan hati yang mengkristal. Kenapa begini. Tak dapat kupahami diri. Menjadi fahis sepanjang masa, meniris cahaya yang menyapa, menjadikannya secuil zat yang tak berguna. Terlalu nyaman berlama-lama dalam gelap.
Dalam gelap. Sendiri mengukung diri dalam angkuhku. Mendekap lisan agar tidak terucap. Menutup telinga agar tidak mendengar. Berdiri dengan sombongnya, ingin segera mendengar bongkahan itu runtuh, merobek jiwa. Meski melukainya, meski harus membelah sukma. Karena yang ada kini hanyalah buram, sepertinya ada yang hilang tanpa kutahu apa yang harus kucari. Hilang melayang ke awang-awang. Haruskah aku meraih apa yang telah mati atau mematikan apa yang sudah aku raih? Hanya agar aku bisa kembali seperti dulu, berkata sepenuh hati dan segenap jiwa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi