Postingan

Menampilkan postingan dengan label Random

Menghadapi Pudarnya Pertemanan

Gambar
Saya takjub betul meski baru menonton beberapa episode Hospital Playlist season satu. Betapa persahabatan di antara para dokter itu begitu sakral dan awet. Bahkan Indomie yang pakai pengawet pun punya tanggal kadaluarsa.  Saya jadi memperhatikan tren pertemanan saya beberapa tahun terakhir. Tidak ada perkelahian, tidak ada drama-drama, tidak ada pertemuan atau reuni rutin, tidak bertukar kabar kecuali ada sanak keluarga meninggal atau sakit parah. Banyak hal dalam pertemanan mulai memudar.  Saya pikir apa yang membuat para sahabat dokter di Hospital Playlist itu masih terus akrab karena mereka masih punya satu common interest : menyelamatkan nyawa manusia lewat operasi-operasi, yang keliatannya tak perlu tagihan. Sungguh mulia.  Kedua, mereka juga mulai menghangatkan kembali pertemanan yang hampir pudar dengan bekerja dalam satu tim dalam rumah sakit yang sama. Ketiga, mereka memaksakan diri untuk meluangkan waktu bermain band bersama. Itu juga awalnya terpaksa. Macam kel...

Ini alasan kenapa wartawan gak suka nge-mal

Pak Wowo dari negeri Sentul bilang kalau wartawan gak suka ke mal. Dan lantas berasumsi kalau gak suka ke mal maka gaji wartawan itu kecil.  Pak, to be honest, wartawan bergaji gede banyak juga gak suka nge-mal. Karyawan industri lain gaji lebih kecil tapi suka ke mal juga ada. Jadi, bukan gede atau kecilnya gaji. Tapi soal preferensi tempat belanja.  Ini soal selera. Kami tahu, kalau mal itu bukan tempat yang bagus-bagus amat buat belanja. Kami tahu value for money. Kalau barang yang dijual dalam mal sudah melewati rangkaian proses panjang yang bikin harganya tak masuk akal. Dan menurut kami itu tidak realistis. Industri garmen besar juga kebanyakan tak beri pengupahan yang layak. Kami tidak makan merek. Kami makan fungsi. Selama nyaman, tak bermerek pun kami pakai, Pak.  Kami hanya rela mengeluarkan uang lebih mahal untuk beli beberapa produk asli Indonesia. Misalnya beli kain batik tulis asli, kain songket atau tenun, bahkan kain Shibori yang lagi hits itu...

Kenapa Cita-Cita itu Enggak Penting

Gambar
masih punya cita-cita? Bicara tentang cita-cita selalu banyak bumbu cerita. Terutama mengenai betapa sulitnya menggapai cita-cita. Ada yang harus berdarah-darah untuk mendapatkan cita-cita masa kecil, ada juga cerita sedih saat cita-cita enggak tercapai dan sekarang jadi abang Go-Jek. No offense , ya! Tapi, apakah hidup melulu tentang menggapai cita-cita. Menurut saya, konsep cita-cita yang dibangun sejak zaman sekolah sudah usang. Kenapa kita harus punya cita-cita? Apakah kalau kita tidak punya cita-cita lantas hidup kita akan sia-sia? Sayang dunia membentuk jawabannya adalah, iya! Kalau kamu enggak mencapai cita-cita, kamu enggak sukses. Kalau mau sukses harus punya cita-cita dulu, terus kejar sampai dapat. Karena banyak film dan buku motivasi yang beredar, cita-cita menjadi maha penting untuk dicapai. Kalau enggak, kamu akan menjadi orang paling menyedihkan sejagat. Kita seringkali bercita-cita dengan ambisi. Itu kenapa saya pikir konsep cita-cita yang ditanamkan pendid...

Merayakan Hidup dan Menikmati Kejutannya

Gambar
sumber gambar: http://goo.gl/uPzfh Kadang kita dipaksa untuk berkemas pergi sebelum masanya. Dan seringkali hidup tidak memberimu banyak waktu untuk berpikir dan menghela napas. Namun ketika kamu mengalir dan mengikut alurnya hidup, kemudian mengikhlaskannya, kamu akan bertemu kejutan-kejutan kehidupan dan belajar menikmatinya. Hidup menawarkan banyak tempat sebagai scene untuk kita lalui sebagai aktor. Kita tidak akan pernah tahu berapa lama kita memainkan peran kita. Seringkali kita mencoba mengelabui waktu dengan menikmati banyak hal dalam waktu yang sempit. Manusia kota banyak yang melakukannya, mereka sering menyebut dengan istilah multi-tasking. Dalam hidup aku telah banyak belajar untuk mengatakan tidak, karena aku kerap menggadaikan kepentinganku demi ajakan dan tawaran orang lain. Tapi dalam setiap kesempatan yang terhidang dalam meja hidupku, aku selalu melahapnya, aku tidak berani untuk menolak. Karena kesempatan tidak akan pernah datang dua kali. Mungkin ia aka...

Makna Egois

Apa yang kamu pahami tentang ego diri? Banyak yang mengatakan kamu egois, tapi tak banyak makna yang kau pahami mengenai egoisme. Sebagai makhluk sosial, keterkaitan kita dengan sesama manusia merupakan hal yang tak terhindarkan. Ada banyak persepsi orang lain mengenai diri kita yang kemudian muncul. Termasuk kata: egois. Kita tidak terlalu banyak mengerti mengenai arti kata tersebut, sampai akhirnya orang mengatakan kita mementingkan kepentingan diri sendiri. Adakah orang yang benar-benar mementingkan kepentingan diri sendiri secara mutlak? Coba kita uraikan sedikit demi sedikit. Pertama , sebagai makhluk sosial kita terikat ke dalam relasi sosial. Sebagai anak, sebagai mahasiswa, sebagai pekerja, sebagai organisatoris, sebagai kekasih dan lain sebagainya. Kedua , sebagai makhluk sosial kita terlibat ke dalam interaksi sosial tersebut, sesuai dengan peran kita, baik sebagai anak, berinteraksi dengan orang tua, sebagai mahasiswa dengan tugas dan dosen, sebagai pekerja dengan atasan dan...

Mimpi yang Terserak

Gambar
Pernahkah kamu mengumpulkan serpihan mimpi yang terserak. Seperti puing yang hampir sirnah tertimbun reruntuhan rutinitas hidup yang melenakan. Tak ada yang lebih melenakan selain kemapanan. Mapan menjalin relasi dengan orang-orang yang sudah menjadi bintang, atau sudah menemukan bintangnya. Dan tidak ada yang lebih menipu selain merasa memiliki bintang yang sama. Padahal, kamu dan dia berbeda rasi. Tak sejalan. Berbeda arah. Pernahkah, tiba-tiba kamu tersadar bahwa arahmu bukan menuju ke sana. Kamu hanya merasa seolah-olah bertemu pemandu dan terlalu asyik berjalan sambil ngobrol, padahal kamu berada di jalan yang salah. Kamu tidak menuju arah tujuanmu. Hingga di satu titik, orang yang seolah-olah pemandu itu tetap berada di jalannya, dan kita kembali bingung harus ke mana. Karena kemudian kita tersadar bahwa arah jalan kita tak sama. Lalu, kamu tak mungkin berputar kembali. Karena waktu begitu, tak mungkin diulang. Dan kamu membuang waktu sia-sia. Menanggalkan mimpi-mimpi. Atau tan...

kompleksitas

Gambar
Hidup itu kompleks. Dengan kompleksitas yang beragam dan berjenjang. Ada yang rendah, sedang dan tinggi. Setiap dari kita pasti merasakannya. Bahwa kompleksitas ada di setiap langkah yang kita ambil, dalam setiap nafas yang kita hirup, dan dalam setiap keputusan yang harus dikeluarkan. Dan aku, sebagai manusia kompleks menjadi saksi. Saksi bagi kehidupan kompleks itu sendiri. Merasakan bahwa setiap langkah yang aku jalani merupakan akumulasi dari pemikiran-pemikiran diri. Dan setiap keputusan yang aku keluarkan merupakan hasil muntahan daya nalar terhadap suatu masalah. Tapi tahukah, bahwa semakin kompleks diri kita, adalah bukti bahwa kita terintervensi oleh lingkungan dan partikel kehidupan lainnya. Kita mungkin tidak independen. Kita terlalu banyak dicampuri, pemikiran diri menjadi tidak orisinil lagi. Aku pun demikian. Setiap keputusan yang aku ambil menjadi kian penuh pertimbangan. Ini di luar dari sifat phlegmatisku. Pernahkah, kalian merasakan bahwa ketika kalian ingin...