Meraba

Mengulas kembali sedikit waktu yang pernah berarti di antara kita, meski tanpa kata.
Aku tahu kata tak pernah berarti banyak untukmu. Namun bagiku. Kata adalah segalanya. Kata-kata adalah formulaku untuk mengungkapkan perasaan ini.
Namun perasaan yang belum terindera ini selalu sulit menemukan alirannya dalam sungai kata. Tidak ada kata yang dapat mewakilinya. Hanya hilang dalam bungkam.
Maafkan jika mungkin kau terlalu lama menunggu.
Terlalu lama aku bungkam. Diam tanpa kata. Membuat area abu-abu di antara kita.
Kata-kata hanyalah pra-teks. Dan aspek simpatilah yang dapat menarik hati satu orang kepada orang lain.
Aku mencoba memulainya dengan simpati.
Bantu aku.
Untuk dapat membawa aliran perasaan ini agar bisa terindera olehmu dan olehku.
Oleh kita.
Untuk semua kata yang tak terucap dan untuk semua rasa yang belum terindera, aku meminta maaf.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi