Kepadanya

Aku ingin bercerita tentangmu melalui bahasa tak beraksara. 

Bahasa yang bahkan tak ada seorang penyair pun yang mengungkapkannya. 

Ia hanya mengalir seperti air yang telah menemukan muaranya dan ingin bergegas menghampirinya. 

Kamu suka tulisanku, dan aku suka menuliskan tentangmu. Jadi, apa yang menghalangiku untuk kembali menulis? 

Kamu hanya tidak mengerti bahasaku. Seperti ketidaksanggupanmu membaca rinduku. Rindu yang telah lama mencipta sembilu di kalbu. Mungkin bahasaku harus menjadi angin. Meski tak nyata dapat kamu baca melalui matamu, namun ia ada berhembus menyegarkanmu.

Tak perlu kamu mengerti, hanya perlu kamu rasa. Itu saja cukup bagiku. 
Karena aku ingin kamu mengetahui bahwa aku selalu ada untuk membuatmu nyaman. Di sini. 

Bagiku mencintaimu seperti bernafas di udara bersih, segar dan melegakan.
Karena kamu satu.
Ganjil yang menggenapkan.
Kekurangan yang melengkapi.
Dan kelebihan yang menyempurnakan. 

Aku mencintaimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi