Tertipu Penjual Oleh-Oleh

Pertengahan Januari lalu aku dan teman-teman kelasku mengadakan perjalanan ke Bandung. Perjalanan yang membuat kami akan selalu mengingat momen saat kali berkuliah di universitas. Tapi bukan tentang momen yang mengharu biru yang akan kuceritakan di blog ini. Hanya cerita lucu di balik rasa iba konsumen terhadap penjual oleh-oleh buah stawberry. Jadi begini, Aku dan teman-teman satu mobil saat itu sedang menunggu teman-teman di mobil lainnya bernegosiasi untuk tiket masuk ke Kawah Putih, dan seorang penjual strawberry mendekati jendela mobil kami dan mulai menawarkan produknya. Sebagai pembeli tulen, kami tentu menawar. Dari harga 20 ribu, kami tawar setengahnya 10 ribu. Awalnya tidak dapat, hampir saja kami tambahkan harga menjadi 12 ribu, tapi ternyata si Ibu (ya penjualnya memang perempuan) memberikan strawbeery itu dengan harga yang kami inginkan yaitu 10 ribu.
Awalnya kami merasa menang, dengan harga 10 ribu dapat menikmati strawberry dengan jumlahnya yang lumayan daripada kami beli di pasar. Tapi ternyata kami tertipu. Haha. Kenapa? Karena...
Yak, seperti tampak pada gambar di atas banyak strawberry yang busuk, dan bagian yang busuk itu tidak ditunjukkan keluar melainkan dibalik sehingga tertutup. Yang tampak adalah yang bagus-bagusnya saja (si ibu ini mengerti teori pencitraan juga rupanya hehe), teknik marketing yang bagus, tapi ya menipu tetap tidak baik. Lalu tipuan selanjutnya adalah...
Nah, kardusnya lebih banyak daripada strawberry-nya. Padahal hanya satu baris saja strawberry-nya, hiks.. Kami pikir di bawah bagian yang ter-display ini ada lagi setidaknya satu baris lagi. Ternyata kami ter-ti-pu. Jangan pernah iba dengan penjual oleh-oleh. Harus lebih sadis lagi kalau menawar ya teman. Haha. Dan kami pun mabok strawberry karena kami beli dua boks.
Sekian. Model di atas adalah saya dan dua orang teman saya: Aisyah Makkiyyah dan Fajria Nursela

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi