selamat ulang tahun, Dian...

Ada yang bilang hadiah ulang tahun terbaik adalah kesendirian. Keheningan menghadirkan pemikiran yang bergerak ke dalam, menembus rahasia terciptanya waktu.
Namun bagiku, waktu berjalan terlalu cepat dan aku tertatih untuk mengejarnya.
Sendiri memang hadiah terbaik untuk saat ini. Dan aku sudah memilihnya untukku. Memilih untuk menghindari jurang kehampaan lebih dalam lagi. Memilih untuk menghindari kekecewaan batin yang lebih parah lagi. Memilih untuk menjauhi kesia-siaan dalam hidupku. Memilih menambal luka yang sempat menganga terlebih dahulu.
Dan waktu tetap berjalan seribu langkah di depanku. Aku tetap tertatih untuk menggapainya. Aku tetap tertinggal. Aku tertinggal pada masa lalu. Aku tahu ia telah lama menghambat semua lajuku, namun ia tetap mengekang hatiku. Dan dalam benakku hanya ada kenangannya.
Pada waktu yang mengiringiku, ada segelintir manusia yang mencoba melipurnya. Mencoba memberikan kenyamanan. Ada yang banyak datang untuk menetap ada pula yang pergi. Pergi menitipkan harapan, mungkin suatu saat aku terbuka untuknya. Namun lagi-lagi kenangan masa lalu menghambatku. Menciptakan kebimbangan. Tentang apa, siapa dan bagaimana semua akan terajut dengan baik jika aku hanya berpura-pura. Jika aku sebenarnya hanya menunggu yang tak pasti. Itulah mengapa sendiri mungkin lebih baik saat ini. Karena, aku tak ingin melukai siapa pun. Entah sampai kapan. Mungkin esok, lusa atau bilangan tak terhingga. Selama ia belum menyadarinya, aku mungkin tetap sendiri.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi