Terbungkam oleh Jarak

Membiru di kalbu,
Membuatnya kembali beku untuk sejenak
Karena hidup akan selalu bergulir bersama hembusan angin
Hidup akan selalu berngalir bagai air,
Dan kaki harus siap untuk melangkah kembali
Meski sulit untuk menaklukkan sang waktu,
Seiring dengan gulirannya dia akan terobati.
Aku akan selalu begini,
Bergerak di atas puing-puing masa lalu
Meski semu dan kini semakin memudar
Ia menjadi selimut tebal hati rapuhku
Dari dinginnya kenyataan yang memilukan
Biarkan aku sejenak
Meyakinkan kebimbangan
Karena aku tidak dapat selalu mendengar ucapnya
Karena aku tidak dapat melihat sorot matanya
Karena aku tidak yakin akan hari esok bersama
Itu semua karena aku sendiri di sini
Dan ia diam membisu di sana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi