the man with no name

Yang memendam kesedihannya di jiwa
Yang meninggalkan luka di hati
Yang merasakan kependaran cahaya
Yang menapaki hidup dalam keremangan
Yang memutuskan dalam keraguan
Yang memaki di tengah kebimbangan
Yang menangis dalam kebisuan
Yang menjerit dalam kehampaan
Yang mengingat kala dilupakan
Yang mengeras kala dipukul
Dan sungguh pun ia.
Berdiri angkuh bagai karang pongah
Bagai gunung es yang menjulang tak tercairkan
Dan sungguh pun ia.
Yang menangis tanpa air mata
Yang berteriak tanpa suara
Yang tersenyum dalam jeritan hatinya
Dan sungguh pun ia.
Tak terjamah, sendiri saja meratapi
Merasakan kebebasan dalam kehampaannya.
Dan sungguh ia selalu menantikan
Yang hangat dalam dingin
Yang nyaman dalam gusar
Yang jelas dalam ragu
Yang pasti dalam bimbang
Yang terang dalam gelap
Yang lembut dalam keras
Yang nyata dalam maya
Yang mengingat dalam lupa
Yang mendengar dalam bising
Entah sampai kapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi