Cinta Pertama


Semua orang pasti memiliki rasa.
Meski rasa kadang tak terindera.
Indera sekonyong-konyong menjadi pelengkap sebagai anggota tubuh, yang menghiasi manusia dan membedakannya dari binatang yang memiliki hiasan pelengkap yang berbeda.
Kalau aku boleh mengakui, bahwa cinta pertamaku adalah hujan.
Rasaku terhadapnya selalu terindera.
Iya, hujan.
Air yang jatuh dari langit.
Cinta yang menjadikanku semakin peka. Bahwa memberi lebih mulia daripada menerima.
Cinta yang polos dan tulus dari seorang anak hawa.
Aku cinta hujan, dengan setiap derainya.
Rinai hujan selalu bisa menenangkanku.
Menatap tiap tetesnya yang jatuh dan membasahi tanah.
Merupakan keajaiban pertama yang kulihat dan kurasakan.
Menghirup aroma tanah yang basah.
Merupakan aktifitas yang melegakan paru-paru ringkihku.
Cinta itu datang, menyapaku. Menggerakkanku untuk senantiasa memandangi tiap derainya yang jatuh.
Malam ini, cinta pertama itu kembali hadir.
Di sini, di kamar ini.
Sendiri saja, bersama hujan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi