Tahun Baru

Iya, hari ini adalah hari keempat dari sejak pergantian tahun. namun sepertinya aku belum menggoreskan sedikit kata-kata.

Aku menghabiskan malam tahun baru bersama seorang sahabat dari masa kesuraman, Ency hehe yang sama-sama pernah terpuruk di sebuah kota bernama Kendari, setahun lamanya.
keterpurukan tidak menjadikan kami suram. malah sebaliknya kami mengalami satu tahun terindah dalam hidup.

Malam tahun baru mulai dihabiskan dengan nonton film avatar (film-nya belum habis sudah mulai ketagihan mau nonton lagi, 4 thumbs up) -__-' kemudian pulang ke rumahnya yang dingin (maksudku: sepi, hanya kami berdua, dan benar-benar berdua, heu..) sempat sedikit iri dengan Dary dan kawan-kawan di Jogja yang berkaraoke ria di sana. huhuhu (sungguh sangat-sangat mubazir sekali suara saya :P *narsis*) well, akan tiba waktunya dimana orang-orang akan menyadari bahwa suara saya lebih bagus dari Widi 'Viera' (what?)
Tapi menghabiskan malam tahun baru seperti itu, merupakan di luar kebiasaanku. seperti, nonton tivi berdua dengan sahabatku, sambil makan rambutan (beruntunglah yang kami makan adalah isinya, jadi si rambutan tetap memiliki rambut). Dari film seru sampai film ga penting-nya si Persik (hueks). Sambil berselancar di dunia maya. Dan ditutup dengan curhat mode: ON sampai pukul 03:30 (seingatku) sampai akhirnya kami tak sadarkan diri.

ya..
kembali kepada topik.
tahun baru.
seharusnya ada sesuatu yang baru yang bisa dibanggakan.
pekerjaan misalnya. huks..
iya aku memang pernah bekerja. tapi hanya bertahan beberapa minggu (sangat-sangat pemecah rekor ya). Why I quit? entah, mungkin karena merasa terbatasi ruang geraknya. dan merasa rugi sebagai mahasiswi yang seharusnya bisa mengeruk semua pengalaman harus stuck disatu tempat dan menghitung uang yang bukan milikku (haha). semua terbengkalai. tugas. kewajiban. dan otot-otot di pundak kanan berontak. penyakit lama itu mulai anfal lagi.

tahun baru.
seharusnya ada yang baru.
semangat misalnya. wew..
iya aku memang terlahir sebagai makhluk yang memiliki energi cukup untuk sekadar memiliki semangat untuk bernafas (lho??) tapi masalahnya adalah aku juga terlahir sebagai seorang yang moody. dan ini adalah musibah.
andai semangat dan semangka ada kakak beradik. aku pun mungkin bisa membeli semangat seperti aku bisa membeli semangka, tapi sayang ternyata mereka beda klan, heu.. (Diaaaann.. what are you talking about??) hahaha

tahun baru.
seharusnya ada yang baru.
status baru misalnya. beuuh..
kenyataannya aku adalah tetap seorang mahasiswi baru, stok lama. (hahahaha..) yang sedang tertatih mengejar waktu, dan berharap sang waktu mau berhenti sejenak, dan minum-minum kopi di kantin (lho??) hehehe..

dan inilah tahun baruku.
yang berubah hanyalah angka-angka di dalam kalender kamar, handphone dan di jam tangan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi