waktu dan aku

it's been a long time since I updated my post 2 months ago.
hampir kehilangan inspirasi untuk kembali menulis. ketidakmengertian hadir dalam setiap kata yang aku gores, dan membuat tulisan tidak layak dibaca (versiku).
saat ini, mencoba kembali menulis. apapun. meski (mungkin) masih dengan ketidakmengertian. dan tidak layak dibaca, yang penting aku kembali menulis. dengan menulis aku bisa mencacah semua kebekuan diri.

belakangan ini aku kurang bersahabat dengan waktu.
pernahkah kamu merasa seolah waktu mendelik dan hendak menelanmu bulat-bulat hanya karena sebuah deadline?
baik, deadline memang tidak bisa disepelekan. tapi penyepelean deadline kadang kala menjadi sebuah cambuk bagi kita para kuda-kuda letoy yang tak terdidik.
aku mengalaminya.
pengalamannya yang aku pikir akan menjadikanku kekal di jagad akademik ini, heu.. naudzubillah..

aku memang seorang berkepribadian sanguin dan plegmatis, namun untuk urusan yang satu ini tiba-tiba berubah menjadi seorang yang perfeksionis.
mungkin karena para partner yang tersedia adalah sdm yang lebih sanguin dan lebih plegmatis dariku.

aku mencoba mengerti mereka.
namun mungkin (sebenarnya) pengertian yang aku beri adalah bentuk kejahatanku.
ya, aku jahat. aku tidak memberi mereka kesempatan untuk beraktualisasi, dan mengeksplorasi diri dan bakat mereka, dan membiarkan mereka diam tidak bertambah kecakapannya.
apa boleh buat.
hanya itu kemampuanku, aku bukan seorang motivator. aku bukan seorang pengembang sdm. aku hanya seorang teman, yang hanya mampu membantu sekadarnya. membantu dengan memaksimalkan fungsi dan tanggung jawab yang aku emban dan hanya mampu menyelamatkan mereka sementara saja, tidak untuk ke depan.
karena aku sendiri pun masih tertatih mengejar waktu. aku pikir mereka masih punya banyak waktu untuk bisa mencari sendiri. aku lah yang dikejar deadline. semoga mereka segera mengerti dan memperbaiki diri sebelum terlambat.

time,
would you run lil bit slower...

masih banyak hal yang perlu aku selesaikan.
masih banyak hutang yang belum aku bayar.
masih banyak cita yang belum aku raih.
masih banyak orang yang belum aku kunjungi.
masih banyak tempat yang belum aku jelajahi.
masih banyak buku yang belum aku baca.
masih banyak pengalaman yang belum aku dapat.

aku akan kembali bersahabat dengan waktu.
seperti dulu ketika aku hidup di sebuah tempat yang tak berjeda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi