my random mind


Pernah suatu kali langkah kakiku terhenti hanya karena batu kerikil. Sesuatu yang kecil dan sepele kerap terlupakan, diabaikan, tentu saja diremehkan. Sesuatu yang kecil ternyata menyita banyak perhatian. Semua pikiran tertuju ke sana.
Pernah suatu waktu seorang teman datang. Nasehat yang diberikan cukup bijak. Bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang selalu menang, namun orang yang kuat adalah dia yang tetap mampu bangkit meski terjatuh. Begitu menenangkan, dan api dari obor jiwaku kembali menyala.
Pernah suatu saat terlintas di dalam pikiran, bahwa aku adalah orang terpilih. Tanpa alasan, tanpa pertanyaan lebih lanjut kenapa terpikir demikian. Mungkin aku terpilih karena aku telah menang dari ribuan sperma yang berkompetisi untuk masuk ke indung telur. Karena aku anak perempuan satu-satunya di keluarga. Karena aku lahir dari keluarga yang meski tidak kaya namun harmonis dan penuh kasih sayang. Karena aku percaya tangan Tuhan yang menggerakkan tangan kedua orang tuaku. Karena aku yakin kasih sayang orang tuaku hanyalah secuil dari kasih sayang-Nya. Jadi hamba memang harus GR, dan PD, agar bertambah rasa sukur.
Kehidupan terdiri dari tiga masa: masa lalu, masa kini, dan masa depan. Suatu kali, suatu waktu, dan suatu saat hanyalah partikel dari waktu yang begitu kompleks. Kerikil yang ada, nasehat yang terdengar, dan pikiran yang berkelebat, mencipta sejuta dimensi dalam ruang jiwa. Yang perlu aku lakukan adalah mendengar dan peka. Yang perlu aku dengarkan adalah kata hati. Yang perlu aku ikuti adalah nurani. Dan yang perlu aku katakan adalah kebenaran.
Kerikil itu bisa menyerupai cinta, kasih sayang. Tidak memulu dalam bentuk yang buruk. Cinta yang berlebih akan mengekang, cinta yang berlebih akan menjerat, dan cinta yang berlebih akan melemahkan.
Nasehat itu bisa datang dari hewan dengan tingkah dan sifat mereka atau dari alam dengan segala keindahannya yang menyimpan misteri, tidak melulu kebijakan adalah milik manusia semata. Tuhan telah menciptakan hewan dan alam dengan kasih-Nya dan seringkali mengilhami kita melalui ciptaan-Nya yang lain. Yang perlu aku lakukan hanyalah membuka mata hati, dan merasakannya.
Pikiran itu bisa datang kapan saja, tidak melulu di dalam ruang yang terdapat banyak buku dan alat tulis. Banyak orang yang terinspirsai di atas bukit. Ada juga beberapa sedang di toilet dan mendapat inspirasi. Yang perlu aku lakukan hanyalah menajamkan kepekaan, dan menajamkan batin untuk dapat menyesap semua yang terhidang di dunia, yang nyata maupun abstrak. Ketika pikiran positif itu hadir, lalu aku pun akan semakin bersukur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi