Merayakan Hidup dan Menikmati Kejutannya

sumber gambar: http://goo.gl/uPzfh
Kadang kita dipaksa untuk berkemas pergi sebelum masanya. Dan seringkali hidup tidak memberimu banyak waktu untuk berpikir dan menghela napas. Namun ketika kamu mengalir dan mengikut alurnya hidup, kemudian mengikhlaskannya, kamu akan bertemu kejutan-kejutan kehidupan dan belajar menikmatinya.

Hidup menawarkan banyak tempat sebagai scene untuk kita lalui sebagai aktor. Kita tidak akan pernah tahu berapa lama kita memainkan peran kita. Seringkali kita mencoba mengelabui waktu dengan menikmati banyak hal dalam waktu yang sempit. Manusia kota banyak yang melakukannya, mereka sering menyebut dengan istilah multi-tasking.

Dalam hidup aku telah banyak belajar untuk mengatakan tidak, karena aku kerap menggadaikan kepentinganku demi ajakan dan tawaran orang lain. Tapi dalam setiap kesempatan yang terhidang dalam meja hidupku, aku selalu melahapnya, aku tidak berani untuk menolak. Karena kesempatan tidak akan pernah datang dua kali. Mungkin ia akan datang dua kali, tapi percayalah mereka memiliki format yang sama sekali berbeda. Aku percaya dalam setiap kesempatan ada kejutan yang akan membuat hidup lebih bergairah. Bayangkan jika kamu melakukan hal yang sama setiap hari, melihat orang yang sama hampir setiap hari, dan pergi ke tempat yang sama setiap hari. Kamu sama saja tengah membunuh dirimu sendiri dengan kebosanan.

Ya, seringkali bosan datang bagai hantu. Tiba-tiba saja ia mendera. Seperti badan intelejen yang pada mulanya mengawasi kita untuk menyergap secara tiba-tiba dan mendorong kita menuju jurang kehampaan untuk memusnahkan kita. Obat dari bosan adalah bergerak dan berubah. Melakukan hal yang berbeda. Mengunjungi tempat-tempat baru. Dan bertemu dengan orang baru setiap hari. Hidup tidak akan pernah sama, jika kita tidak hidup dalam kedinamisan, tunggu saatnya bosan membunuhmu secara perlahan.

Seringkali aku berkemas sebelum bosan menghampiri. Seperti flaneur, pengembara, yang berpindah tempat sebelum diusir. Suatu waktu aku pernah masih ingin menatap, tapi waktu menggeserku dari posisi, dan dengan santainya ia berujar, “saatnya pergi, karena hidupmu di sini tidak akan lebih baik dan berwarna, kanvas jiwamu semakin hari semakin pudar karena kamu hanya bertemu orang yang sama setiap hari.”

Hidup itu cair, dan kehidupan akan menggerus siapa pun yang tidak bergerak dinamis mengalir bersamanya. Dan perubahan itu mutlak, dan menyakitkan bagi mereka yang tidak ingin bergerak.  Entahlah apa yang kumaksud dengan tulisan ini, tapi percayalah, pikiranku lebih random daripada bentuk tulisanku sendiri. Bersukur masih memiliki beberapa teman dekat yang masih mau berteman dengan manusia random seperti ini. Dan memiliki beberapa teman baru yang masih mau bersedia membaca tulisan ini. Hehe. Cheers!

Mari rayakan hidup. Dan nikmati kejutannya! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi