kompleksitas


Hidup itu kompleks. Dengan kompleksitas yang beragam dan berjenjang. Ada yang rendah, sedang dan tinggi. Setiap dari kita pasti merasakannya. Bahwa kompleksitas ada di setiap langkah yang kita ambil, dalam setiap nafas yang kita hirup, dan dalam setiap keputusan yang harus dikeluarkan.
Dan aku, sebagai manusia kompleks menjadi saksi. Saksi bagi kehidupan kompleks itu sendiri. Merasakan bahwa setiap langkah yang aku jalani merupakan akumulasi dari pemikiran-pemikiran diri. Dan setiap keputusan yang aku keluarkan merupakan hasil muntahan daya nalar terhadap suatu masalah.
Tapi tahukah, bahwa semakin kompleks diri kita, adalah bukti bahwa kita terintervensi oleh lingkungan dan partikel kehidupan lainnya. Kita mungkin tidak independen. Kita terlalu banyak dicampuri, pemikiran diri menjadi tidak orisinil lagi.
Aku pun demikian. Setiap keputusan yang aku ambil menjadi kian penuh pertimbangan. Ini di luar dari sifat phlegmatisku. Pernahkah, kalian merasakan bahwa ketika kalian ingin memutuskan suatu masalah, ada dilema. Kompleks. Bisakah kita hanya menjadi manusia yang murni. Manusia yang independen. Manusia yang dapat mengambil keputusan tanpa pemikiran yang membingungkan, dan menghadirkan dilema.
Meski demikian, bingung, bimbang, dilema, menandakan kita adalah manusia, yang sejati dengan ketidaksempurnaannya dan ketidakmengertiannya. Karena, tanpa ketidaksempurnaan dan ketidakmengertian percuma kita menjadi manusia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi