Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Mimpi yang Terserak

Gambar
Pernahkah kamu mengumpulkan serpihan mimpi yang terserak. Seperti puing yang hampir sirnah tertimbun reruntuhan rutinitas hidup yang melenakan. Tak ada yang lebih melenakan selain kemapanan. Mapan menjalin relasi dengan orang-orang yang sudah menjadi bintang, atau sudah menemukan bintangnya. Dan tidak ada yang lebih menipu selain merasa memiliki bintang yang sama. Padahal, kamu dan dia berbeda rasi. Tak sejalan. Berbeda arah. Pernahkah, tiba-tiba kamu tersadar bahwa arahmu bukan menuju ke sana. Kamu hanya merasa seolah-olah bertemu pemandu dan terlalu asyik berjalan sambil ngobrol, padahal kamu berada di jalan yang salah. Kamu tidak menuju arah tujuanmu. Hingga di satu titik, orang yang seolah-olah pemandu itu tetap berada di jalannya, dan kita kembali bingung harus ke mana. Karena kemudian kita tersadar bahwa arah jalan kita tak sama. Lalu, kamu tak mungkin berputar kembali. Karena waktu begitu, tak mungkin diulang. Dan kamu membuang waktu sia-sia. Menanggalkan mimpi-mimpi. Atau tan

EKOFEMINISME

Gambar
Sebuah Landasan Filosofis Gerakan Lingkungan Perspektif Perempuan Pendahuluan Perempuan dan alam seringkali diartikulasikan sebagai dua hal yang sangat erat dan dekat. Permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini tidak netral gender, karena ketika terjadi kerusakan alam, perempuan menjadi pihak yang paling beresiko terkena dampaknya. Konsep ekofeminisme mencoba untuk menjelaskan hubungan antara feminisme dan ekologi.  Paham ini berkembang pada awal tahun 1970-an, dan menggabungkan elemen feminisme dan gerakan hijau (green movement). Adalah Francois d’Eaubonne yang pertama kali memperkenalkan apa itu ekofeminisme, dalam sebuah tulisannya yang berjudul Le Feminisme Ou La Mort.  Ekofeminisme ini berakar dari gerakan feminis multikultural dan global, berusaha untuk menunjukkan hubungan antara semua bentuk opresi manusia. Opresi manusia ini bukan hanya dilakukan kepada sesama manusia, tapi juga alam. Ekofeminisme ini percaya bahwa ada hubungan konseptual, simbolik, dan linguist