Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2010

Kesempurnaan Etos Kerja Seorang Pengangkut Sampah

Gambar
Hari ini kayaknya matahari ada sembilan. pfuuuuh.. panas sangat lebih panas lagi ketika gue nunggu seseorang di bawah terik out door karena pintu kosan terkunci dan kuncinya dibawa temen kamar. Tiba-tiba ada sebuah pemandangan waas (cek urang sunda mah). membuat haru.. kira-kira bahasa indonesianya begitu. Ada seorang kakek, sepertinya dia adalah petugas kebersihan di daerah sini (gue ga kenal karena gue warna baru di wilayah ini). Kenapa gue bilang mengharukan? Inilah potret yang harusnya ditiru oleh orang banyak. Justru di tengah ketidakpuasan manusia akan hidupnya, ternyata masih banyak orang-orang yang hidup dengan keterbatasannya namun tetap selalu bersyukur. Lihatlah si kakek ini, mungkin dia sudah puluhan tahun mengabdi untuk wilayah Pisangan ini. Setiap hari mengambil sampah warga-warga, kemudian membawanya ke tempat penampungan sampah. Mendorong sampah satu gerobak itu bukan hal yang ringan lho... apalagi dilakukan setiap hari. Satu hal lagi yang membuat gue haru adalah... di...

candu itu bernama tembakau

Gambar
Ada yang tahu? sekilas gambar ini seperti abon, entah abon ikan atau abon rebon. Tapi kalau lihat label pada kemasan ternyata ini adalah tembakau. Candu ini bernama tembakau. seperti buah simalakama. dihisap salah ga dihisap addicted . aku sangat appreciate sama cowo yang ga ngerokok. menurutku berapapun IQ-nya aku akan selalu menganggapnya cerdas. tentu sudah banyak yang mengerti tiap rokok akan melahirkan bibit-bibit penyakit. sudah jelas tiap iklan produsen rokok wajib mencantumkan resiko yang akan menimpa para penghisap rokok. kalau Graham Bell akan selalu mendapatkan reward atas penemuan teleponnya. apa kabar dengan penemu rokok ya? aku kerap bertanya-tanya, siapakah penemu rokok pertama kali di dunia ini, hingga sampai menciptakan sebuah tren bahwa rokok adalah konsumsi anak gaooll, heu.. ternyata, usut punya usut (hasil googling juga sih, hehe) rokok pertama kali ditemukan oleh orang Indian, Amerika. mereka adalah pemuja roh. jadi tembakau digunakan untuk keperluan pemujaan kep...

Kunjungan ke Rumah Jawara Kali Pesanggrahan

Gambar
Semalam berkunjung H. Chaerudin yang kerap disapa Bang Idin. Aku begitu terpukau dengan pemahamannya tentang arti lestari yang selama ini hanya didengungkan oleh aktifis-aktifis lingkungan yang mungkin hanya beraksi di bundaran HI atau di depan DPR namun tidak ada langkah kongkrit dalam kehidupan sehari-hari. Dari bang Idin aku mengerti bahwa hidup itu harus paham, karena pandai saja tidak cukup. Banyak orang pandai dan pintar di parlemen sana, yang karena kepandaiannya akhirnya merasa paling benar. Yang terpenting itu paham. Bahwa kita hidup harus memahami hakikat kehidupan dan karena kita menjadi bagian dari kehidupan makan kita harus menjaga kelestariannya dan menjaga mata rantai yang sudah ada. Menjaga kelestarian itu lebih dari sekedar bersih-bersih, buang sampah pada tempatnya. Menjaga kelestarian itu adalah menjaga seluruh mata rantai yang ada. Karena alam ini bukanlah warisan nenek moyang, tetapi titipan anak dan cucu. Bang Idin tidak pernah mengharapkan apresiasi seperti seka...