Segregasi Status Sosial Berawal dari Sekolah
sumber: canva Dua hari berturut-turut Harian Kompas menerbitkan laporan investigatif tentang carut marutnya proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah negeri/publik. Mulai dari maraknya calo, murid titipan, hingga pemalsuan dokumen yang dilakukan orang tua. Umumnya, pengakalan proses ini terjadi di sekolah favorit di kota besar. Jika di era saya dulu syarat masuk ke sekolah negeri favorit dan bergengsi adalah nilai, kini sistem zonasi. Sistem zonasi mengharuskan peserta didik tinggal dalam radius 10 KM dari sekolah. Bukti ini ditandai dengan data Kartu Keluarga. Sehingga sebagian orang tua melakukan segala cara untuk mengakali sistem ini, bahkan ada yang menitipkan anaknya pada keluarga lain, atau merogoh kantong hingga Rp20 juta untuk mendapatkan kursi di sekolah negeri. Sistem zonasi dibuat agar tidak ada lagi sekolah favorit/bergengsi dan meratakan status sosial-ekonomi, selain itu peserta didik yang tinggal di zona sekolah mendapatkan akses sekolah dengan lebih adil. Namu