Sebuah Catatan Digital

Biarkan awan berarak mengikuti lajunya angin Biarkan ombak merangkak seiring hembusan angin Biarkan hidup berjalan seiring guliran waktu Jangan pernah meyesali apa yang sudah terjadi Jangan pernah meratapi waktu yang berjalan begitu cepat Karena hidup itu cair Dan ia akan selalu mengikisi siapa pun yang berhenti Berjalan akan membuat kita tenang daripada berhenti dengan kebimbangan Dan berkhayal akan menyelimuti hati dari kenyataan yang menyakitkan Meski menembus batas dan menaklukan waktu merupakan hal yang sulit Sesulit keluar dari gubangan gelap tanpa dibantu cahaya Namun keberanian adalah satu-satunya senjata yang perlu dibawa Untuk menaklukkan semuanya Kita harus berani bermimpi Kita harus berani mencoba Dan kita harus berani jatuh Aku akan selalu berani untuk semua itu Karena aku telah sepenuhnya berani untuk menjadi pemenang dalam hidupku Jadilah pemenang, Ini adalah hidup yang sudah dipilihkan-Nya untuk kita Sesulit apapun hidup kita, Dia telah memprogram diri kita untuk itu Ya

Ya. Aku masih di sini meratapi ruang kosong bernama kerinduan. Meski rindu tidak bernama, biarkan aku mendefinisikannya sebagai kehilangan. Rindu menjadi datang dengan berlalunya masa yang meniggalkan kenangan. Rindu menjadi nyata dengan perginya kehidupan lampau. Rindu menjadi berjejak kala kita mencoba mengingat kenangan di dalamnya. Ada hal-hal yang tak ingin kita lepaskan, dan ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan. Namun, perlu diingat bahwa, melepaskan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang baru. Aku merindu karena aku pernah bersamanya. Aku merindu karena aku mengenangnya. Dan aku merindu karena aku pun harus rela melepasnya. Rela membiarkan ia membiru di kalbu. Membiru di ruang kosong bernama kerinduan. Kerinduan semakin membiru. Banyak hal yang ingin kuceritakan padanya, banyak hal yang ingin kubagi dengannya. Namun kala aku menemukannya kembali, jarak membungkamku. Bungkam dalam harap tak tercitra. Sembunyikan semuanya di dalam hatiku yang