Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Arena Gembira di Kampung Damai

Kampung Damai tentulah bukan satu-satunya pesantren putri yang menerima santriwati dari penjuru Indonesia. Tapi, hanya di sini kita bisa lihat santriwati dari Madura dan Sampit bisa bersahabat erat. Mereka adalah Ainun dan Binti.  Ainun mengenal Binti saat keduanya sama-sama kehilangan ember di mansyar, area jemur dekat kamar mandi dua tahun lalu. Padahal, ember itu berisi cucian kotor mereka. Ember raib, cucian kotor teronggok di pojokan dekat pintu keluar.  Siapa saja yang pernah kehilangan ember berisi pakaian kotor pasti tahu betul bagaimana perasaan Ainun dan Binti. Kesal, sudah pasti. Geram, tentu saja.  “Padahal, baju pramuka akan dipakai dua hari lagi,” keluh Binti.  “Iya, aku pun kehilangan jubah hijau, cuma tersisa jilbabnya,” kata Ainun menimpali.  Dari ember, persahabatan mereka meluas. Mulai dari saling titip sajadah jika salah satu terlambat ke masjid atau ingin pergi duluan, gantian antri di dapur saat menu makan malam ayam, sampai saling berbagi makanan saat dapat kirim