. . . . . . .

Dian,
Saat engkau terbangun dari tidurmu,
Dan kau mendapati betapa banyak dosa padamu
Kau pun takutkan datangnya hari penentu
Sungguh,
Telah datang padamu ampunan
Dan padamu pula nikmat akan ditambahkan
Jangan berputus asa terhadap kasih Tuhanmu
Dalam persoalan kenyangnya badan
Dalam perut ibumu pun janin mampu bertahan
Jika Dia hendak memanggangmu dalam neraka abadi
Tentu tidak dihembuskan-Nya tauhid ke dalam hati.

Menunda kerlipan dunia dari ambisi batan hari.
Tidak mungkin aku gol.
Itu tiupan lintang, gerak getar kecewa
Harakah hambar
Lepas saja got-got kecil
Ada samudera untuk selam
Berkuyup rahmat-Nya.
Dian, mengapa masih saja terdera dan mendera jiwa dan ragamu
Di seantero horisonpandanganmu sementara Dia gafurusyukur.
Yang terpendam dalam timbunan terdalam benakmu
Terpantau jelas dalam liputan-Nya terhadap makhluk dzikir dan lafal-lafal itu bertebaran
Mengapa tak terpungut rapi?
Khidmat merasuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi