KMPLHK RANITA







Organisasi ini mengalihkan duniaku. Bagaimana tidak, dari awal bergabung semua dituntut all out.
Dan ini adalah kali pertama setiap anggota mengerahkan energinya untuk sebuah perhelatan, yang bisa dibilang belum terlalu besar dibandingkan Panggung Gembira waktu aku masih di sini. Tapi yang mengherankan kenapa begitu sulit untuk mensinergikan semua anggota yang baru saja dibaptis ups.. dilantik maksudnya :P

Aku hanya merasa sepertinya mereka masih sibuk dengan dunianya masing-masing, dan belum fokus dengan rentetan acara yang akan kami selenggarakan. Meski demikian masih ada teman-teman yang dengan loyalitas tinggi tetap bertahan dan mereka juga yang mencambukku untuk bergerak bersama.

Di sini aku hanya ingin belajar.
Belajar kembali arti kebersamaan seperti dulu dengan para Elfaithers tercinta.
Belajar untuk bisa mengatur waktu.
Belajar berkenalan dengan orang-orang baru beserta dunianya.
Belajar bersahabat dengan lingkungan dan alam.
Belajar menjadi manusia yang tidak egois dan sedikit berguna bagi sesama.

Karena hidup ini cuma sekali, dan aku takkan pernah merasa berarti jika aku hanya sibuk bergulat dengan diktat kuliah dan buku, sementara banyak hal yang terjadi di luar sana.

KMPLHK Ranita, akan genap berusia 23 tahun pada tanggal 21 Maret tahun ini. Baktinya tidak terhitung jumlahnya untuk negeri ini, seiring dengan makin banyaknya bencana yang terjadi di negeri ini.
Meski di awal aku sempat ragu, namun dengan kekeluargaan yang hangat ini membuatku seperti berada di tengah-tengah orang yang telah belasan tahun kukenal. ckckck, padahal belum sampai satu smester.

Tema yang diambil 'Lestari yang Hilang'. dan kenapa? Yah.. ini karena kita sudah kehilangan banyak lestari (bukan nama cewe RT sebelah lho ya.. :P)
Memanasnya bumi ini. Longsor. Banjir. Tsunami. Akibat hilangnya kelestarian.
Manusia kerap lupa menjaga keseimbangan. Merusak lingkungan demi membuat pundi-pundi uang. Apartemen, mall, super market, kontrakan. Tidak ada lagi sawah, tidak ada lagi padang rumput dan daerah resapan. Kami tergerak untuk mengangkat tema ini untuk menjaga apa yang tersisa.
Dan kami berencana mendatangkan penjaga lestari, H. Chaerudin a.k.a Bang Idin. Seorang inspirator, yang sangat layak diapresiasi ketimbang menteri lingkungan hidup atau menteri kehutanan. Supaya kita bisa mengerti filosofi seorang yang teguh pendiriannya membela lingkungan, dan ikut ambil barisan dalam setiap pembelaan untuk kelangsungan hidup di bumi. Karena kita harus percaya bahwa apa yang kita kita gunakan sekarang bukanlah warisan nenek moyang, melainkan titipan anak cucu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Pengalaman Batin di Pulau Dewata

Curhat Kawan: "Kenapa Perempuan Bekerja?"

Perkembangan Teknologi Komunikasi